Minggu, 23 Juni 2013

Dialog drama "ibuku pahlawanku"

Ibuku pahlawanku

Nama aku okta. Umur aku 16 tahun aku duduk di kelas 11 Atau biasa di sebut kelas 2 sma. Sejak kecil aku tinggal bersama ibuku. Ayah aku sudah meninggal sejak aku kecil. Ibuku single perent sejak ayah aku meninggal dia tidak pernah menikah lagi. Kami tinggal di rumah yang sederhana di daerah bekasi. Ibu bekerja sebagai karyawati di salah satu perusaah. Saat malem hari ketika ibu pulang.
Ibu : Yaa ampun okta pasti kamu nunggu ibu sampek ke tiduran. Okta bangun. (sambil membangunkan okta yang tertidur di kursi)
Okta : (dengan mata setengah mengantuk) Ibu udah pulang ya.
Ibu : iya okta. Sana tidur di kamar kamu, besok kan kamu sekolah.
Okta : Ya ibu selamat malem. (sambil berjalan menuju kamar)
Ibu kemudian segera bergegas berganti pakaian. Kemudian menuju kamar untuk tidur. Malam pun berubah menjadi pagi.
Ibu : (membangunkan okta) Okta bangun! Udah pagi ini cepetan mandi entar telat ke sekolah.
Okta : (dengan wajah masih mengantuk) Yaa ibu.
Ibu : Mandi sana cepetan ibu tunggu di meja makan.
Okta : Iya.
Okta kemudian mandi memakai seragam dan membawa tasnya. Sekarang dia menuju meja makan untuk makan bersama ibunya. Sebelum okta berangkat ke sekolah maupun ibunya berangkat ke kantornya.
Okta : Pagi ibu (yang terlihat begitu bersemangat)
Ibu : Pagi juga okta. Yuk makan.
Okta : Ya ibu.
Sesudah makan okta di antar ibunya berangkat ke sekolah. Sampek di sekolah, terlihat di pintu gerbang ada temannya sekelas yaitu sinta. Kemudian okta berpamitan kepada ibunya lalu berkata ibu assalamualaikum (sambil mencium tangan ibunya). Dan ibu menjawab Walaikumsalam sambil berpesan belajar yang rajin ya anak.
Okta : Sinta tunggu. (sambil berlari menuju kearah sinta)
Sinta : Hai okta. Diantar ibu kamu?
Okta : Ya sin seperti biasa.
Sinta : Oh yuk masuk kelas.
Okta : Yuk.
Bel masuk kelas berbunyi saatnya pelajaran pertama di mulai. Jam pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Saat pelajaran.
Guru : Selamat pagi anak-anak.
Murid : Pagi ibu
Guru : Hari ini karena ibu tidak bisa mengajar seperti biasa karena ibu ada tugas untuk dinas jadi ibu kasih tugas kalian untuk mengerjakan LKS dan juga untuk PR ibu minta besok kalian bawa foto yang foto tersebut menurut kalian adalah pahlawan kalian dan berikan alasanya kenapa kalian memilih beliau. Apa kalian sanggup?
Murid : Sanggup ibu.
Guru : Ya sudah ibu pamit pergi, jangan rame. Assalamualaikum wr.wb
Murid : Walaikumsalam wr.wb
Sesudah ibu guru keluar dari tugas anak-anak mengerjakan tugas yang di berikan oleh ibu guru. Mereka mengerjakan LKS dengan tenang tanpa rame untuk menggangu kelas lain. Sesudah selesai sinta dan okta berbincang untuk membahas masalah tugas yang di berikan bu guru untuk membawa foto yang foto tersebut menurut mereka itu adalah seorang pahlawan dan beserta alasannya.
Sinta : Okta menurut kamu pahlawan itu apa? (sambil berpikir)
Okta : Orang yang berjasah atas kerja kerasnya untuk membela bangsa. Maupun bisa di artikan orang yang telah berjasa karena suatu kerja keras yang telah mereka perbuat.
Sinta : Ya kamu bener okta. Ngomong jadi besok foto siapa yang akan kamu bawa?
Okta : (dengan wajah bingung) gak tau sinta aku belum tau mau bawa foto siapa. Mungkin nanti aku pikirin di rumah foto siapa besok yang aku bawa.
Bel jam pertama sudah selesai merekapun menerima pelajar seperti biasa. Sekarang sudah saatnya jam pulang, bel pun berbunyi. Murid-murid saatnya menyudai pelajaran dan saatnya pulang. Okta yang seperti biasa saat pulang sekolah tidak bisa di jemput oleh ibunya di karenakan ibunya yang setiap pulang malem karena melembur di kantor. Oktapun pulang dengan naik taxi. Sampek di rumah sepi hanya ada sih bibi (pembantu) di rumah okta. Sampek rumah okta pun masuk kamar dan berpikir foto siapa yang akan di bawa besok. Dia memikirkan begitu kerasnya hingga di sadari dia tertidur di meja belajarnya. Saat sorenya ketika okta habis makan malem. Ibunya pulang dari kantor.
Ibu : (membuka pintu) Assalamualaikum.
Okta : Wallaikumsalam ibu. (mencium tangan ibunya)
Ibu : Sudah makan okta?
Okta : Sudah ibu. Tumben ibu pulang cepet.
Ibu : Iya gak begitu banyak pekerjaan di kantor hari ini.
Okta. (dengan wajah bingung) Ibu..!
Ibu : Iya okta ada apa?
Okta : Aku mau Tanya ibu menurut ibu pahlawan itu siapa?
Ibu : Pahlawan menurut ibu itu seperti seorang Guru okta.
Okta : Kenapa ibu memilih seorang guru?
Ibu : Soalnya guru yang member kita bekal ilmu.
Okta : Ooh gitu ya bu.
Kemudian okta masuk kedalam kamar. Matahari mulai menampakkan sinarnya. Seperti biasa okta berangkat ke sekolah saat di sekolah saat pelajaran bahasa Indonesia.
Guru : Anak-anak saatnya maju membawa foto pahlawan kalian dan mengapa kalian memilihnya. Apa kalian sudah membawa fotonya? Dan siap menjelaskan alasanya di depan?
Murid : Siap ibu guru.
Murid-murid pun di tunjuk satu satu oleh ibu guru dan tiba saat okta di tunjuk.
Guru : Okta maju. (Sambil menunjuk okta)
Okta : (melihat fotonya) Ibuku. Dia adalah idolaku karena dia aku bisa ada di dunia ini, Karena beliau juga aku bisa sekolah sejak ayah aku meninggal ibu yang mencari nafkah buat kehidupan aku. Dia yang menjadi sosok seorang ibu dan ayah. Aku sayang banget sama dia walaupun dia sering sibuk dengan pekerjaannya tapi aku mengerti dia lakukan itu semua buat aku. (sambil meneteskan air mata)
Guru : anak-anak beri tepuk tangan buat okta. Silahkan duduk okta.
Murid : prok prok prok..
Guru : Okta alasan kamu sangat pas selamat ya kamu dapet nila tertinggi dari tugas ini. (sambil  tersenyum)
Sinta : Selamat ya okta. Pengertian tentang sosok pahlawanmu sangat bagus. Aku terharu tadi saat kamu maju ke depan.
Okta : terima kasih sin.
Bel kalau jam sudah berbunyi. Sesampek di rumah ternyata ibunya sedang berada di rumah. Okta pun menceritakan kisah itu pada ibunya. Begitu bangganya ibu okta mendengar cerita itu. Dari kesimpul itu kita dapat belajar bahwa seorang ibu juga seorang pahlawan dari hidup kita. Yang sering kali kita tidak menghormati jasa beliau. Dan juga yang harus kamu ketahui jasa seorang ibu tidak bisa kita balas sampek kita mati pun. Maupun kita ganti dengan apapun. Mereka yang rela mempertaruhkan hidup mati mereka ketika akan melahirkan kita. Betapa pahlawannya mereka.

TAMAT

semoga bermanfaat ya teman-teman. Jangan lupa jika anda mencopy paste drama karya saya. Hargai karya orang lain dan tidak mengaku bahwa ini buatan anda bila anda mencopy paste silahkan tapi jangan lupa berikan LINK saya. Terima kasih telah membaca dialog drama karya saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar